Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan artikel tentang Potret pemimpin terbaik dalam islam yang diambil dari majalah sedekah plus yang ditulis oleh Muhammad Scilta Riska, SH.
Doa Untuk Pemimpin Negeri
Kepemimpinan adalah hasil pernikahan dua hal. lImu dan keadilan. Sifat dasar pemimpin harus berilmu, sebab ilmulah kita bisa membuka banyak hal, Mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesempatan kerja, mendistribusikan kesejahteraan rakyat. Tak kalah pentingnya, mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta berakhlakmulia.
Timbangan untuk mengukur semua hal itu adalah keadilan. Adil dalam kebijakan.
Jelas keberpihakannya, untuk ummat. Kebijakan yang tidak hanya menguntungkan sebelah pihak lantas menelantarkan banyak hal. Dua hal ini pula menjadi perangkat kita dalam mewujudkan pemimpin. Berdasarkan ilmu menuntun kita membedakan haq dan hoaks. Adil dalam berpihak, bukan cinta buta.
1. Tarbiyah pemimpin untuk rakyatnya
Kepemimpinan itu Allah amanahkan di setiap keluarga muslim. Dalam do'a-do'a kita, Rumah kita adalah miniatur kepemimpinan negara. Visi kepemimpinan ditanamkan sejak keluarga Para sahabat Nabi adalah hasil didikan keluarga dan lingkungan nubuwwah. Bukan hasil latihan dasar kepemimpinan atau seminar leadership. Dimulai dari rumah kita. Rumah dengan jumlah anggota keluarga merupakan miniatur negara. Ada pemimpin, menteri, dan anggota.
... jadikanlah kami bagi orang-orang yang bertaqwa (sebagai) Imam" Kenapa didahulukan ".. bagi orang-orang yang bertaqwa." (masyarakat) sebelum kata Imam atau pemimpin. Bukan sebaliknya, "Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa"? Perubahan itu dimulai dari bawah.
Masyarakat, penduduk negeri yang bertaqwa kemudian akan lahir pemimpin yang adil pula. Kemakmuran suatu bangsa juga dari pemimpin yang adil. Seperti apa masyarakat nya seperti itu pula lahir pemimpin.
Tarbiyah pemimpin pada rakyatnya sangat penting. Rasulullah telah mentarbiyah para sahabatnya bagaimana mempersiapkan pemimpin masa depan. Pertama-tama melatih ketaatan pada Allah dan RasulNya. Selanjutnya menanamkan kedisiplinan juga kesabaran.
Sebelum menjadi pemimpin, menjadi bawahan yang disiplin. Ketika sahabat mendesak Nabi untuk segera meminta do'a agar segala keadaan yang mencekam cepat usai. Sungguh kalian adalah kaum yang tergesa-gesa jawab Nabi menenangkan para sahabatnya.
ini adalah tarbiyah Nabi kepada para sahabatnya. Jika kelak mereka menjadi pemimpin terbaik bagi ummat. Sejak dini kesabarannya harus dilatih. Sabar dan tidak tergesa-gesa ingin segera mendapatkan hasil padahal belum waktunya.
Sahabat Nabi ada yang dipecat bukan karena ada kesalahan, ada yang lebih baik. Syurahbil pernah diberhentikan oleh Umar. la lantas bertanya apa alasan terbesar kenapa dia diganti.
"Karena ada orang yang sesholeh kamu, tetapi amalnya lebih kuat" kata Umar. Dipecat bukan karena ada kesalahan. Ada yang lebih baik. Maka bagaimana lagi jika memang terjadi kesalahan yang fatal. Memberikan kesempatan yang lebih berkompeten. Suka cita menyambut harapan, semangat dan opitimisme baru.
Memilih pemimpin variabelnya adalah ilmu dan keadilan. Yang paling memahami kondisi dan menuntaskan permasalahan bangsa. Adil dalam mengambil kebjakan. Kita butuh pemimpin yang membangun dua infrastruktur kehidupan.
"Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka darn ketakutan" (Cerjemahan Q5, A- Quraisy 4-5).
Dua hal ini adalah kebutuhan dasar manusia dalam menegakkan ibadah Pertama makanan menghilangkan rasa lapar berhubungan dengan kesejahteraan ekonomi Orang yang kelaparan agak sulit ota ajak beribadah. Masalah kebutuhan dasar ekonomi nya belum sejahtera
Kedua, keamanan terlepas darirasa takut Bertemu seorang budak Abu Bakar tidak langsung mengajak menegakkan kalimat tauhid. Awal kali memerdekakan Bilal bin Rabah, lalu didakwahi. Kita butuh kepemimpinan kolaborasi dua hal ini. Mengerti, menuntaskan per masalahan ekonomi dan ahli strategi pertahanan keamanan. Kedua, keamanan terlepas dari rasa takut. Bertemu seorang budak, Abu Bakar tidak Tangsung mengajak menegakkan kalimat tauhid. Awal kali memerdekakan Bilal bin Rabah, lalu didakwahi
Makan menghilangkan lapar dan aman dari ketakutan. Kebutuhan pokok menyangkut kesejahteraan ekonomi. Dan rasa aman berhubungan dengan ketenanganjiwa. Kepastian hukum. Kenapa mereka meminta saddan yang DIsa saja runtuh dengan mudah. Karena ilmunya memang hanya sampai segitu.
Dzulqarnain membuatkan dinding yang lebih kokoh. Yang lebih kuat menahan serangan musuh. Memberikan solusi yang lebih efektif Solusi yang terbaik. Bukan sebaliknya, mereka minta pagar dari besi lalu hanya dibuatkan pagar bambu.
Kita butuh pemimpin yang bijak memahami kondiSi yang dihadapi dan menjawab persoalan ummat dan bangsa. Sehingga kebijakannya juga tepat pada kemaslahatan. Bukan atas dasar kepentingannya, pribadinya, kelompoknya, Hanya mereka yang memahamimu akan memperjuangkanmu. Mudah mudahan artikel tentang Potret pemimpin terbaik dalam islam bisa bermanfaat kepada kita semua, Amin